SELAMAT DATANG

VEKOM

ELERNING

PROFIL

PHOTO

Sabtu, 09 Oktober 2010

Perulangan for JAVA


Kita akan membahas bentuk perulangan lain, yaitu perulangan for. Setiap bentuk perulangan for dapat diubah menjadi bentuk perulangan while dengan fungsi yang sama tanpa mengubah alur program. Tetapi tergantung dari permasalahan yang akan kita pecahkan, menulis program dengan for akan membuat alur program lebih mudah dipahami.

Misalnya, kita akan menghitung 1+2+3+4+5+...+100. Kita bisa ekspresikan program tersebut dalam bentuk

i = 1;
jumlah = 0;
while (i <= 100) {
jumlah += i;
i++;
}

Perulangan ini dapat ditulis juga dengan

jumlah = 0;
for (i = 1; i <= 100; i++)
jumlah += i

Apa point-point penting yang kita lihat dari perubahan ini? Pertama mari kita lihat bentuk penggunaan while yang umum dilakukan

inisialisasi variabel
while (suatu_kondisi_variabel) {
perintah
update_variabel
}

Di sini perulangan while memiliki 3 komponen penting, yaitu inisialisasi, yaitu memberikan nilai awal suatu variabel, suatu_kondisi_variabel, yaitu pengujian bahwa perulangan akan terus dilakukan selama kondisi ini bernilai true, dan terakhir update_variabel, yaitu instruksi mengubah nilai kondisi variabel untuk membatasi perulangan sehingga akan selesai suatu saat, tidak berulang terus menerus.

Pada perulangan for, ketiga komponen ini dirangkai menjadi satu dalam bentuk

for (inisialisasi_variabel; kondisi_variabel; update_variabel)
perintah

atau jika perintah merupakan blok yang terdiri dari banyak perintah, dapat dituliskan juga dalam bentuk

for (inisialisasi_variabel; kondisi_variabel; update_variabel) {
banyak_perintah
}

Di sini inisialisasi variabel bisa berupa apa saja yang berbentuk perintah, misalnya memberikan variabel dengan nilai awal tertentu, dalam bentuk variabel = nilai_awal.

kondisi_variabel harus berbentuk pernyataan boolean seperti suatu_kondisi pada pernyataan while. Sedangkan update_variabel juga berbentuk perintah.

inisialisasi_variabel, kondisi_variabel, atau update_variabel dapat dikosongkan dan tidak harus selalu diisi. Bagian yang tidak diisi yang selalu digantikan dengan true, yang artinya perulangan akan terus dieksekusi tanpa henti. Untuk menghentikannya, perintah break harus diberikan ditengah-tengah badan perulangan.

Bentuk paling umum dari perulangan for adalah menghitung. Biasanya perulangan ini memiliki bentuk seperti

for (variabel = nilai_minimum; variabel <= nilai_maksimum; variabel++) {
perintah
}

Perhatikan bagian terakhir adalah menaikkan nilai variabel dengan 1, yang artinya perulangan akan dimulai dengan nilai_minimum, diakhiri dengan nilai_maksimum dengan jeda 1.

Contoh, jika kita ingin berhitung 2,5,8,11,14,17, atau dengan kata lain, mulai dari 2 hingga 17 dengan jeda 3, kita bisa mengekspresikan for dengan

for (i = 2; i <= 17; i += 3) {
System.out.println(i);
}

Untuk menghitung mundur, kita bisa menggunakan perintah seperti

for (i = 20; i >= 0; i--) {
System.out.println(i);
}

Atau jika kita ingin menghitung maju dan mundur pada saat yang bersamaan, misalnya i dari 1 hingga 10 dan j dari 10 hingga 1, kita bisa ekspresikan dengan

for (i = 1, j = 10; i <= 10; i++, j--) {
System.out.println(i + " " + j);
}

Catatan penting! Variabel yang akan digunakan, dalam contoh di atas i dan j, adalah variabel yang harus dideklarasikan sebelumnya. Java adalah bahasa pemrograman ketat, yang artinya semua harus didefinisikan dengan jelas sebelum digunakan. Untuk banyak kasus, deklarasi variabel dan perulangannya bisa dilakukan serentak pada bagian inisialisasi variabel. Misalnya

for (int i = 1; i <= 10; i++) {
System.out.println(i)
}

Perhatikan ada imbuhan int di depan inisialisasi variabel i, yang merupakan deklarasi variabel i dengan tipe data int sekaligus menginisialisasi nilainya dengan 1.

Perulangan for bertingkat

Seperti pada perulangan while, perulangan for pun dapat dilakukan bertingkat, artinya perulangan for di dalam perulangan for.

Kita ambil contoh sederhana misalnya membuat tabel perkalian seperti

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72
7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84
8 16 24 32 40 48 56 64 72 80 88 96
9 18 27 36 45 54 63 72 81 90 99 108
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
11 22 33 44 55 66 77 88 99 110 121 132
12 24 36 48 60 72 84 96 108 120 132 144

Program untuk membuat tabel perkalian tersebut bisa diekspresikan dengan algoritma pseudocode sebagai berikut

untuk setiap baris i = 1,2,3...,12
cetak perkalian i dengan 1,2,3..12
cetak baris baru

Kalau kita jabarkan lebih lanjut, perintah kedua juga merupakan perulangan dari 1 hingga 12, sehingga algoritma di atas bisa kita tulis sebagai

untuk setiap baris i = 1,2,3...,12
untuk setiap kolom j = 1,2,3...,12
cetak i*j
cetak baris baru

Kita bisa terjemahkan ke dalam bahasa Java sebagai

for (int i = 1; i <= 12; i++) {
for (int j = 1; j <= 12; j++) {
System.out.print(i*j + " ");
}
System.out.println("");
}

while dan do ... while JAVA


Pernyataan while

Pernyataan while telah diperkenalkan pada bagian sebelumnya. Perulangan while memiliki bentuk

while (suatu_kondisi)
perintah

perintah bisa juga berupa blok yang berisi kumpulan perintah-perintah di antara { dan }. perintah ini disebut juga dengan inti perulangan. Inti perulangan akan terus dieksekusi selama suatu_kondisi bernilai true. suatu_kondisi ini disebut juga penguji perulangan.

Ada beberapa hal yang mungkin jadi pertanyaan. Apa yang terjadi jika suatu_kondisi sudah bernilai false sejak pertama kali komputer sampai pada pernyataan ini? Dalam hal ini blok perulangan tidak akan dieksekusi sama sekali. Program akan melompat ke perintah berikutnya di luar blok perulangan.

Lalu apa yang terjadi jika suatu_kondisi bernilai false di tengah-tengah perulangan, apakah program keluar dari perulangan saat itu juga? Dalam hal ini, tentunya tidak. Program akan mengeksekusi semua perintah hingga akhir blok selesai. Setelah itu program akan kembali ke pernyataan while, dan setelah mengevaluasi kembali suatu_kondisi, dan jika hasilnya salah, baru program akan melompat ke perintah berikutnya di luar blok.

Mari kita ubah sedikit algoritma yang kita buat di bagian sebelumnya. Kali ini kita akan membuat program yang menghitung rata-rata dengan cara menanyakan suatu bilangan kepada user, kemudian program akan berhenti jika masih ada data yang akan diproses.

Inisialisasi jumlah dengan 0
Inisialisasi n (berapa data yang dimasukkan user) dengan 0
while (masih ada data yang akan diproses):
Minta input dari user
Tambah jumlah dengan input dari user
Tambah n dengan 1
Bagi jumlah dengan n untuk menghitung rata-rata
Cetak rata-rata ke layar

Pertanyaan berikutnya, bagaimana menentukan masih ada data yang akan diproses? Cara yang paling mudah adalah melihat apakah nilai yang dimasukkan user bernilai 0. Nol di sini bukan termasuk data yang akan dijumlahkan tetapi bertugas sebagai sinyal bahwa tidak ada lagi data yang harus dimasukkan.

Lalu bagaimana kita harus menguji bahwa data yang dimasukkan bernilai 0 atau bukan? (Ingat, kita baru menanyakan data di dalam blok perulangan. Pada saat komputer pertama kali menemui perulangan while, komputer tidak tahu apa-apa.) Dalam hal ini, kita akan sedikit ubah algoritma kita seperti berikut :

Inisialisasi jumlah dengan 0
Inisialisasi n (berapa data yang dimasukkan user) dengan 0
Minta input dari user
while (input tidak sama dengan 0):
Tambah jumlah dengan input dari user
Tambah n dengan 1
Minta input dari user
Bagi jumlah dengan n untuk menghitung rata-rata
Cetak rata-rata ke layar

Pada dasarnya, kita tanyakan user terlebih dahulu sebelum perulangan while. Dengan cara ini, kita bisa mendapat nilai input untuk dievaluasi pada pernyataan while. Di dalam perulangan while, kita tempatkan pertanyaan untuk mendapat input dari user di akhir perulangan. Artinya, setelah kita memproses input dari user, kita akan tanyakan lagi kepada user untuk mendapatkan kondisi untuk mengevaluasi kondisi while berikutnya.

Perhatikan juga bahwa ketika 0 dimasukkan, program tidak akan menghitung nilai 0 lagi. Di algoritma sebelumnya, nilai 0 akan ikut dijumlahkan dan n akan bertambah 1, padahal 0 bukan data. Nol hanya berfungsi sebagai sinyal bahwa perulangan harus selesai. Masalah ini sangat amat umum ditemui oleh programmer, karena menghitung satu demi satu ternyata tidak mudah. Untuk itu debugger diperlukan untuk melihat lebih detail apa yang dilakukan oleh komputer.

Kita bisa ubah algoritma di atas menjadi program Java sebagai berikut. (Seperti biasa program ini bisa diunduh dalam bentuk zip file atau di alamat SVN berikut: http://belajarjava.googlecode.com/svn/trunk/RataRata )

package ratarata;

import java.io.*;

public class RataRata {

/**
* @param args
*/
public static void main(String[] args) {
// TODO Auto-generated method stub
double jumlah = 0;
double bilangan = 0;
int n = 0;
BufferedReader br = new BufferedReader(new InputStreamReader(System.in));
String strbilangan = null;

System.out.print("Masukkan bilangan pertama : ");
try {
strbilangan = br.readLine();
} catch (IOException ioe) {
System.out.println("Kesalahan IO, program berhenti");
System.exit(1);
}

// mengubah input menjadi double agar bisa diproses lebih lanjut
bilangan = Double.parseDouble(strbilangan);

while (bilangan != 0) {
jumlah += bilangan; // sama dengan : jumlah = jumlah + bilangan
n++; // sama dengan : n = n+1

// tanya user input
System.out.print("Masukkan bilangan berikutnya (atau 0 untuk mengakhiri) : ");
try {
strbilangan = br.readLine();
} catch (IOException ioe) {
System.out.println("Kesalahan IO, program berhenti");
System.exit(1);
}

// mengubah input menjadi double agar bisa diproses lebih lanjut
bilangan = Double.parseDouble(strbilangan);
}

// hitung rata-rata
double ratarata = jumlah/n;

// cetak hasilnya ke layar
if (n == 0) {
System.out.println("Data kosong, rata-rata tidak bisa dihitung");
} else {
System.out.println("Anda memasukkan " + n + " data");
System.out.println("Rata-rata bilangan yang dimasukkan adalah " + ratarata);
}
}
}

Berikut hasil keluarannya :

Pernyataan do ... while

Kadang-kadang akan lebih mudah menulis perulangan jika penguji perulangan dilakukan di akhir badan perulangan. Dalam hal ini badan perulangan akan dieksekusi terlebih dahulu tanpa memperdulikan apakah suatu kondisi bernilai true atau false. Pengujian dilakukan di akhir setelah suatu kondisi didapat dalam eksekusi perulangan pertama kali.

Pernyataan do ... while pada dasarnya merupakan pernyataan while terbalik, dengan bentuk.

do
perintah
while (suatu_kondisi);

Atau apabila perintah berbentuk blok kumpulan perintah-perintah, bisa juga ditulis dalam bentuk

do {
perintah-perintah
} while (suatu_kondisi);

Perlu diingat bahwa pernyataan do ... while diakhiri dengan tanda ; di akhir while.

Contoh sederhana adalah program bermain game, di mana game akan menanyakan apakah user ingin bermain lagi.

do {
main game
tanya user apakah ingin main lagi
} while (user menjawab ya);

Jika suatu saat Anda harus menulis kondisi pada pernyataan while seperti ini while (jawaban == true), Anda bisa mengganti pernyataan ini menjadi while (jawaban). Menguji apakah jawaban sama dengan true sama artinya dengan melihat apakah jawaban berisi "true".

Demikian juga dengan while (jawaban == false), bisa diganti dengan while (!jawaban). Seperti dijelaskan pada bab tentang operator boolean, operator ! membalik isi dari boolean, misalnya dari true menjadi false atau sebaliknya. Dengan menuliskan while (!jawaban) berarti sama dengan menguji apakah jawaban berisi false.

Pernyataan do ... while memberikan keleluasaan kepada Anda untuk berekspresi dengan lebih lugas. Sebenarnya, untuk memecahkan suatu masalah dengan perulangan do ... while juga bisa diekspresikan dengan perintah while, demikian juga sebaliknya.

do
perintah
while (suatu_kondisi);

bisa dituliskan dalam bentuk

perintah
while (suatu_kondisi)
perintah

Demikian juga dengan

while (suatu_kondisi)
perintah

bisa juga dituliskan dalam bentuk

if (suatu_kondisi) {
do {
perintah
while (suatu_kondisi);
}

tanpa merubah aliran program sama sekali.

Pernyataan break dan continue

Pernyataan while dan do ... while menguji kondisi di awal atau di akhir badan perulangan. Pengujian bisa juga dilakukan di tengah-tengah badan perulangan, kemudian memerintahkan program untuk keluar dari badan perulangan saat itu juga. Caranya dengan menggunakan perintah

break, sehingga program seperti

while (suatu_kondisi)
perintah

bisa ditulis dalam bentuk

while (true)
perintah
if (!suatu_kondisi)
break;


Apa makna dari program di atas? while (true)

artinya memerintahkan program untuk melakukan perulangan selamanya, karena true tidak akan berubah. Di tengah-tengah program, kita uji apakah suatu_kondisi bernilai false. Jika ya, maka perintah break akan dieksekusi yang menyebabkan program keluar dari badan perulangan ke perintah berikutnya di luar badan perulangan.

Kadang-kadang gaya penulisan ini lebih masuk akal ketimbang gaya penulisan baku seperti while atau do ... while, tapi tentu saja ini tergantung dari cara pikir masing-masing programmer dan juga masalah yang akan dipecahkan.

Pernyataan while atau do ... while dapat dibuat bertingkat, misalnya membuat blok while dalam blok while.

while (suatu_kondisi) {
perintah
while (kondisi_lain) {
perintah_lain
while (kondisi_lain_lagi) {
perintah_baru
}
}
}

Apabila perintah break diberikan, maka program akan keluar dari perulangan yang berada persis di atasnya. Misalnya, apabila perintah break diberikan setelah perintah_lain maka program akan keluar dari dalam perulangan while (kondisi_lain).

Perlu diingan juga apabila perintah break diberikan di dalam pernyataan if, maka program akan keluar dari perulangan yang persis di atasnya.

Selain perintah break yang secara langsung menghentikan perulangan, perintah continue digunakan untuk menghentikan operasi saat itu, mengabaikan perintah hingga perulangan berakhir, kemudian kembali kepada perintah while lagi. Misalnya,

while (suatu_kondisi) {
perintah
continue;
perintah_lagi
perintah_lain_lagi
}

Perulangan akan menjalankan perintah, mengabaikan perintah_lagi dan perintah_lain_lagi, kemudian kembali kepada pernyataan while untuk mengevaluasi apakah suatu_kondisi bernilai true. Jika ya perulangan akan diteruskan. Tetapi karena ada perintah continue, artinya selama perulangan tersebut berjalan, perintah_lagi dan perintah_lain_lagi tidak akan pernah dieksekusi

Blok, Perulangan, dan Percabangan JAVA



Kemampuan suatu program untuk melakukan tugas kompleks dilakukan dengan menggabungkan perintah sederhana menjadi struktur kontrol. Dalam bahasa Java, ada 6 struktur tersebut, yaitu blok, perulangan while, perulangan do ... while, perulangan for, pernyataan if, dan pernyataan switch.

Masing-masing struktur ini sebetulnya merupakan pernyataan tunggal yang berdiri dengan sendirinya, tetapi di dalamnya terdiri dari satu atau lebih perintah sehingga keseluruhannya menjadi suatu struktur perintah.

Blok

Blok adalah pernyataan sederhana yang dimulai dengan { dan diakhiri dengan }. Tujuannya untuk mengelompokkan beberapa perintah sehingga lebih dimengerti. Misalnya

{
perintah
}

Pernyataan blok biasanya terdapat dalam struktur kontrol, tetapi sebetulnya tanpa struktur kontrol pun, blok tetap berlaku. Contoh sederhana penggunaan blok ini adalah dalam subrutin main() yang kita lakukan pada contoh-contoh sebelumnya.

Berikut ini adalah 2 contoh penggunaan blok.

{
System.out.println("Hallo");
System.out.println("Dunia");
}

{ // blok ini digunakan untuk menukar isi variable x dan y
int temp;
temp = x;
x = y;
y = temp;
}

Pada blok kedua, kita mendeklarasikan variable baru temp. Dalam blok kedua ini, variabel apapun yang dideklarasikan tidak akan dapat diakses dari luar blok ini. Variabel ini disebut variabel lokal, karena hanya bisa diakses dari dalam blok.

Ketika komputer menjalankan program ini, komputer akan mempersiapkan memori untuk menyimpan variabel yang dideklarasikan di dalam blok ini. Ketika blok ini selesai dijalankan, komputer akan melepas memori yang digunakan dalam blok ini untuk digunakan oleh bagian program lain.

Konsep "scope" atau jangkauan pada konsep pemrograman, mengacu pada bisa atau tidaknya suatu variabel dilihat oleh bagian program lain. Jangkauan suatu variabel menyatakan di bagian mana variabel ini valid atau dengan kata lain bisa diakses. Jangkauan variabel dalam suatu blok terbatas hanya pada blok tersebut.

Blok sendiri sebetulnya bukan merupakan struktur kontrol. Program akan berjalan seperti biasa dari atas kebawah seperti biasa. Secara umum struktur kontrol dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : perulangan dan percabangan.

Perulangan

Sebagai contoh untuk membahas tentang perulangan, kita lihat pernyataan while, yang memiliki bentuk seperti

while (suatu_kondisi) {
perintah
}

Semantik pada pernyataan while tersebut adalah sebagai berikut. Ketika komputer sampai pada pernyataan while, komputer akan melakukan perhitungan pada suatu_kondisi. Apabila suatu_kondisi bernilai true, blok yang berisi perintah akan dilakukan. Setelah komputer sampai pada bagian akhir blok, komputer akan menghitung kembali suatu_kondisi. Jika masih bernilai true, maka blok tersebut akan dieksekusi, dan jika tidak, program akan melompat ke bagian program berikutnya setelah blok berakhir. Atau dengan kata lain, jika suatu_kondisi bernilai false, blok perintah tidak akan dieksekusi.

Berikut ini adalah contoh untuk menulis bilangan 1 hingga 5.

int angka = 1; // inisialisasi variabel, kita mulai dengan mengisi variabel angka dengan 1

while (angka <= 5) {
System.out.println(angka); // cetak isi angka di layar
angka = angka + 1; // tambah angka dengan 1
}

System.out.println("Selesai...");

Variabel angka kita inisialiasi (persiapkan) dan kita isi mula-mula dengan 1. Ketika program sampai pada pernyataan while, program akan mengevaluasi apakah angka <= 5. Pada saat program baru dimulai, angka masih bernilai 1, sehingga pernyataan angka <= 5 bernilai true. Dalam hal ini perintah di dalam blok akan dieksekusi, yaitu mencetak angka ke layar, kemudian menambah angka dengan 1. Sekarang angka bernilai 2.

Setelah sampai pada akhir blok, program akan kembali pada awal pernyataan while. Sekarang angka bernilai 2, dan karena 2 masih kurang dari atau sama dengan 5, program akan kembali mengeksekusi perintah dalam blok. Begitu seterusnya hingga angka bernilai 6. Pada saat ini program akan berhenti melakukan perulangan dan berhenti melakukan eksekusi perintah di dalam blok tersebut, kemudian melakukan perintah berikutnya, yaitu menampilkan kata "Selesai...".

Percabangan

Pernyataan if memperintahkan komputer untuk memilih salah satu aksi yang akan dilakukan, tergantung pada suatu kondisi tertentu. Bentuknya dapat ditulis sebagai berikut

if (suatu_kondisi)
perintah_1;
else
perintah_2;

Perintah_1 dan perintah_2 juga bisa berbentuk blok, sehingga pernyataan di atas dapat ditulis juga sebagai berikut

if (suatu_kondisi) {
perintah_1;
} else {
perintah_2;
}

Ketika komputer sampai pada pernyataan if, komputer akan menghitung apakah suatu_kondisi bernilai true. Jika iya, maka blok perintah berikutnya akan dieksekusi, dalam hal ini perintah_1. Jika tidak, maka blok setelah pernyataan else akan dieksekusi, yaitu perintah_2.

Sebagai contoh, mari kita kembali pada contoh program untuk membalik nilai x dan y, dengan syarat x harus lebih besar dari y. Dalam hal ini, setelah program ini dieksekusi, nilai x akan selalu bernilai lebih kecil dari y, karena jika nilai x lebih besar, nilai x akan ditukar dengan nilai y.

if (x > y) { // jika x lebih besar dari y
// blok ini digunakan untuk menukar isi variable x dan y
int temp;
temp = x;
x = y;
y = temp;
}

Contoh berikut adalah program untuk menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan genap atau bilangan ganjil. Dengan menggunakan operator %, yaitu sisa pembagian, kita dapat menentukan apabila sisa pembagian suatu bilangan dengan 2 adalah 0, maka bilangan tersebut merupakan bilangan genap. Jika tidak, maka bilangan tersebut adalah bilangan ganjil.

if ((x % 2) == 0) {
System.out.println(x + " adalah bilangan genap");
} else {
System.out.println(x + " adalah bilangan ganjil");
}

Kita akan bahas tentang struktur kontrol di bagian berikutnya. Semoga bagian ini yang merupakan bagian pendahuluan tentang struktur kontrol dapat dimengerti sehingga kita bisa mempelajari konsep yang lebih kompleks lagi.

JAVA CLASS DAN OBJECT



JAVA CLASS DAN OBJECT
4.1 Mendefinisikan Class
Sebelum menulis class, pertama pertimbangkan dimana akan menggunakan class
dan bagaimana class tersebut akan digunakan. Pertimbangkan pula nama yang tepat
dan tuliskan seluruh informasi atau properti yang ingin diisikan pada class. Jangan
sampai terlupa untuk menuliskan secara urut method yang akan digunakan dalam
class.
Dalam pendefinisian class, dituliskan :
class {
*
*
*
}
dimana :
adalah sebuah access modifier, yang dapat dikombinasikan dengan tipe
modifier lain.
Pada bagian ini, kita akan membuat sebuah class yang berisi record dari siswa. Jika
kita telah mengidentifikasikan tujuan dari pembuatan kelas, maka dapat dilakukan
pemberian nama yang sesuai. Nama yang tepat pada class ini adalah StudentRecord.
Untuk mendefinisikan class, kita tuliskan :
public class StudentRecord
{
//area penulisan kode selanjutnya
}
dimana,
Public - Class ini dapat diakses dari luar package
Class - Keyword yang digunakan di pembuatan class Java
StudentRecord - Identifier yang menjelaskan class
4.2 Deklarasi Atribut
Dalam pendeklarasian atribut, kita tuliskan :
[= ];

Langkah selanjutnya adalah mengurutkan atribut yang akan diisikan pada class.
Untuk setiap informasi, urutkan juga tipe data yang yang tepat untuk digunakan.
Contohnya, tidak mungkin menginginkan untuk menggunakan tipe data integer
untuk nama siswa, atau tipe data string pada nilai siswa.
Berikut ini adalah contoh informasi yang akan diisikan pada class StudentRecord :
name - String
address - String
age -Int
math grade - double
english grade - double
science grade - double
average grade – double
4.3 Instance Variable
Jika kita telah menuliskan seluruh atribut yang akan diisikan pada class, selanjutnya
kita akan menuliskannya pada kode. Jika kita menginginkan bahwa atribut – atribut
tersebut adalah unik untuk setiap object (dalam hal ini untuk setiap siswa), maka kita
harus mendeklarasikannya sebagai instance variable :
Sebagai contoh :
public class StudentRecord
{
private String name;
private String address;
private int age;
private double mathGrade;
private double englishGrade;
private double scienceGrade;
private double average;
//area penulisan kode selanjutnya
}
dimana,
private disini menjelaskan bahwa variabel tersebut hanya dapat diakses oleh class itu
sendiri. Object lain tidak dapat menggunakan variabel tersebut secara langsung.
4.4 Class Variable atau Static Variables
Disamping instance variable, kita juga dapat mendeklarasikan class variable atau
variabel yang dimiliki class sepenuhnya. Nilai pada variabel ini sama pada semua
object di class yang sama. Anggaplah kita menginginkan jumlah dari siswa yang
dimiliki dari seluruh kelas, kita dapat mendeklarasiakan satu static variable yang

akan menampung nilai tersebut. Kita beri nama variabel tersebut dengan nama
studentCount.
Berikut penulisan static variable :
public class StudentRecord
{
//area deklarasi instance variables
private static int studentCount;
//area penulisan kode selanjutnya
}
Kita gunakan keyword : ’static’ untuk mendeklarasikan bahwa variabel tersebut
adalah static.
Maka keseluruhan kode yang dibuat terlihat sebagai berikut :
public class StudentRecord
{
private String name;
private String address;
private int age;
private double mathGrade;
private double englishGrade;
private double scienceGrade;
private double average;
private static int studentCount;
//area penulisan kode selanjutnya
}
4.5 Deklarasi Methods
Sebelum kita membahas method apa yang akan dipakai pada class, mari kita
perhatikan penulisan method secara umum.
Dalam pendeklarasian method, kita tuliskan :
(*) {
*
}
dimana,
dapat menggunakan beberapa modifier yang berbeda

dapat berupa seluruh tipe data, termasuk void
identifier atas class
::= [,]
4.6 Accessor Methods
Untuk mengimplementasikan enkapsulasi, kita tidak menginginkan sembarang
object dapat mengakses data kapan saja. Untuk itu, kita deklarasikan atribut dari
class sebagai private. Namun, ada kalanya dimana kita menginginkan object lain
untuk dapat mengakses data private. Dalam hal ini kita gunakan accessor methods.
Accessor Methods digunakan untuk membaca nilai variabel pada class, baik berupa
instance maupun static. Sebuah accessor method umumnya dimulai dengan
penulisan get. Method ini juga mempunyai sebuah return
value.
Sebagai contoh, kita ingin menggunakan accessor method untuk dapat membaca
nama, alamat, nilai bahasa Inggris, Matematika, dan ilmu pasti dari siswa.
Mari kita perhatikan salah satu contoh implementasi accessor method.
public class StudentRecord
{
private String name;
::
public String getName(){
return name;
}
}
dimana,
public - Menjelaskan bahwa method tersebut dapat diakses object luar kelas
String - Tipe data return value dari method tersebut
getName - Nama dari method
() - Menjelaskan bahwa method tidak memiliki parameter apapun
Pernyataan berikut, return name; dalam program kita menandakan akan ada
pengembalian nilai dari instance variable name pada pemanggilan method.
Perhatikan bahwa return type dari method harus sama dengan tipe data terhadap data
pada pernyataan return. Akana didapatkan pesan kesalahan sebagai berikut bila tipe
data yang digunakan tidak sama :

StudentRecord.java:14: incompatible types
found : int
required: java.lang.String
return age;
^
1 error
Contoh lain dari penggunaan accessor method adalah getAverage,
public class StudentRecord
{
private String name;
::
public double getAverage(){
double result = 0;
result = ( mathGrade+englishGrade+scienceGrade )/3;
return result;
}
}
Method getAverage() menghitung rata – rata dari 3 nilai siswa dan menghasilkan
nilai return value dengan nama result.
4.7 Mutator Methods
Bagaimana jika kita menghendaki object lain untuk mengubah data? Yang dapat kita
lakukan adalah membuat method yang dapat memberi atau mengubah nilai variable
dalam class, baik itu berupa instance maupun static. Method semacam ini disebut
dengan mutator methods. Sebuah mutator method umumnya tertulis set
.
Mari kita perhatikan salah satu dari implementasi mutator method :
public class StudentRecord
{
private String name;
::
public void setName( String temp ){
name = temp;
}
}
dimana,
public - Menjelaskan bahwa method ini dapat dipanggil object luar kelas

void - Method ini tidak menghasilkan return value
setName - Nama dari method
(String temp) - Parameter yang akan digunakan pada method
Pernyataan berikut :
name = temp; mengidentifikasi nilai dari temp sama dengan name dan
mengubah data pada instance variable name.
Perlu diingat bahwa mutator methods tidak menghasilkan return value. Namun berisi
beberapa argumen dari program yang akan digunakan oleh method.
4.8 Multiple Return Statements
Sebuah method dapat mempunyai banyak return values selama tidak pada blok
program yang sama. Dapat juga menggunakan konstanta disamping variabel sebagai
return value.
Sebagai contoh, perhatikan method berikut ini :
public String getNumberInWords( int num ){
String defaultNum = "zero";
if( num == 1 ){
return "one"; //mengembalikan sebuah konstanta
}
else if( num == 2){
return "two"; //mengembalikan sebuah konstanta
}
// mengembalikan sebuah variabel
return defaultNum;
}
4.9 Static Methods
Kita menggunakan static method untuk mengakses static variable studentCount.
public class StudentRecord
{
private static int studentCount;
public static int getStudentCount(){
return studentCount;
}
}

dimana,
public - Menjelaskan bahwa method ini dapat diakses object luar kelas
static - Method ini adalah static dan pemanggilannya menggunakan [namaKelas].
[namaMethod].
Sebagai contoh :
studentRecord.getStudentCount
Int - Tipe return dari method. Mengindikasikan method tersebut harus mempunyai
return value berupa integer
getStudentCount - Nama dari method
public - Menjelaskan bahwa method ini dapat diakses object luar kelas
( ) - Method ini tidak memiliki parameter apapun
Pada deklarasi di atas, method getStudentCount() akan selalu menghasilkan return
value 0 jika kita tidak mengubah apapun pada kode program untuk mengatur
nilainya. Kita akan membahas pengubahan nilai dari studentCount pada pembahasan
constructor.
Berikut ini adalah kode untuk class StudentRecord :
public class StudentRecord
{
private String name;
private String address;
private int age;
private double mathGrade;
private double englishGrade;
private double scienceGrade;
private double average;
private static int studentCount;
/**
* Menghasilkan nama dari Siswa
*/
public String getName(){
return name;
} /**
* Mengubah nama siswa
*/
public void setName( String temp ){
name = temp;
} // area penulisan kode lain

/**
* Menghitung rata – rata nilai Matematik, Bahasa Inggris, * * Ilmu Pasti
*/
public double getAverage(){
double result = 0;
result = ( mathGrade+englishGrade+scienceGrade )/3;
return result;
} /**
* Menghasilkan jumlah instance StudentRecord
*/
public static int getStudentCount(){
return studentCount;
}
}
Berikut ini contoh kode dari class yang mengimplementasikan class StudentRecord :
public class StudentRecordExample
{
public static void main( String[] args ){
//membuat 3 object StudentRecord
StudentRecord annaRecord = new StudentRecord();
StudentRecord beahRecord = new StudentRecord();
StudentRecord crisRecord = new StudentRecord();
//Memberi nama siswa
annaRecord.setName("Anna");
beahRecord.setName("Beah");
crisRecord.setName("Cris");
//Menampilkan nama siswa “Anna”
System.out.println( annaRecord.getName() );
//Menampilkan jumlah siswa
System.out.println("Count="+StudentRecord.getStudentCount());
}
}
Output dari program adalah sebagai berikut :
Anna
Student Count = 0
4.10 Referensi this
Referensi this digunakan untuk mengakses instance variable yang dibiaskan oleh
parameter. Untuk pemahaman lebih lanjut, mari kita perhatikan contoh pada method
setAge. Asumsikan kita mempunyai kode deklarasi berikut pada method setAge.
public void setAge( int age ){
age = age; //SALAH!!!
}

Nama parameter pada deklarasi ini adalah age, yang memiliki penamaan yang sama
dengan instance variable age. Parameter age adalah deklarasi terdekat dari method,
sehingga nilai dari parameter tersebut akan digunakan. Maka pada pernyataan :
age = age;
kita telah mengidentifikasi nilai dari parameter age kepada parameter itu sendiri. Hal
ini sangat tidak kita hendaki pada kode program kita. Untuk menghindari kesalahan
semacam ini, kita gunakan metode referensi this. Untuk menggunakan tipe referensi
ini, kita tuliskan :
this.
Sebagai contoh, kita dapat menulis ulang kode hingga tampak sebagai berikut :
public void setAge( int age ){
this.age = age;
}
Method ini akan mereferensikan nilai dari parameter age kepada instance variable
dari object StudentRecord.
4.11 Overloading Methods
Dalam class yang kita buat, kadangkala kita menginginkan untuk membuat method
dengan nama yang sama namun mempunyai fungsi yang berbeda menurut parameter
yang digunakan. Kemampuan ini dimungkinkan dalam pemrograman Java, dan
dikenal sebagai overloading method.
Overloading method mengijinkan sebuah method dengan nama yang sama namun
memiliki parameter yang berbeda sehingga mempunyai implementasi dan return
value yang berbeda pula. Daripada memberikan nama yang berbeda pada setiap
pembuatan method, overloading method dapat digunakan pada operasi yang sama
namun berbeda dalam implementasinya.
Sebagai contoh, pada class StudentRecord kita menginginkan sebuah method yang
akan menampilkan informasi tentang siswa. Namun kita juga menginginkan operasi
penampilan data tersebut menghasilkan output yang berbeda menurut parameter yang
digunakan. Jika pada saat kita memberikan sebuah parameter berupa string, hasil
yang ditampilkan adalah nama, alamat dan umur dari siswa, sedang pada saat kita
memberikan 3 nilai dengan tipe double, kita menginginkan method tersebut untuk
menampilkan nama dan nilai dari siswa. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai, kita
gunakan overloading method di dalam deklarasi class StudentRecord.
38
public void print( String temp ){
System.out.println("Name:" + name);
System.out.println("Address:" + address);
System.out.println("Age:" + age);
}
public void print(double eGrade, double mGrade, double sGrade){
System.out.println("Name:" + name);
System.out.println("Math Grade:" + mGrade);
System.out.println("English Grade:" + eGrade);
System.out.println("Science Grade:" + sGrade);
}
Jika kita panggil pada method utama (main) :
public static void main( String[] args )
{
StudentRecord annaRecord = new StudentRecord();
annaRecord.setName("Anna");
annaRecord.setAddress("Philippines");
annaRecord.setAge(15);
annaRecord.setMathGrade(80);
annaRecord.setEnglishGrade(95.5);
annaRecord.setScienceGrade(100);
//overloaded methods
annaRecord.print( annaRecord.getName() );
annaRecord.print( annaRecord.getEnglishGrade(),
annaRecord.getMathGrade(),
annaRecord.getScienceGrade());
}
Kita akan mendapatkan output pada panggilan pertama sebagai berikut :
Name:Anna
Address:Philippines
Age:15
Kemudian akan dihasilkan output sebagai berikut pada panggilan kedua :
Name:Anna
Math Grade:80.0
English Grade:95.5
Science Grade:100.0
Jangan dilupakan bahwa overloaded method memiliki property sebagai berikut :
1. Nama yang sama
2. Parameter yang berbeda
3. Nilai kembalian (return) bisa sama ataupun berbeda

4.12 Deklarasi Constructor
Telah tersirat pada pembahasan sebelumnya, Constructor sangatlah penting pada
pembentukan sebuah object. Constructor adalah method dimana seluruh inisialisasi
object ditempatkan.
Berikut ini adalah property dari Constructor :
1. Constructor memiliki nama yang sama dengan class
2. Sebuah Constructor mirip dengan method pada umumnya, namun hanya
informasi –informasi berikut yang dapat ditempatkan pada header sebuah
constructor, scope atau identifikasi pengaksesan (misal: public), nama dari
konstuktor dan parameter.
3. Constructor tidak memiliki return value
4. Constructor tidak dapat dipanggil secara langsung, namun harus dipanggil
dengan menggunakan operator new pada pembentukan sebuah class.
Untuk mendeklarasikan constructor, kita tulis,
(*) {
*
}
4.12.1 Default Constructor
Setiap kelas memiliki default constructor. Sebuah default constructor adalah
constructor yang tidak memiliki parameter apapun. Jika sebuah class tidak memiliki
constructor apapun, maka sebuah default constructor akan terbuat secara implisit :
Sebagai contoh, pada class StudentRecord, bentuk default constructor akan terlihat
seperti dibawah ini :
public StudentRecord()
{
//area penulisan kode
}
4.12.2 Overloading Constructor
Seperti telah kita bahas sebelumnya, sebuah constructor juga dapat dibentuk menjadi
overloaded. Dapat dilihat pada 4 contoh sebagai berikut :
public StudentRecord(){
//area inisialisasi kode;
}
public StudentRecord(String temp){
this.name = temp;
}

public StudentRecord(String name, String address){
this.name = name;
this.address = address;
}
public StudentRecord(double mGrade, double eGrade, double sGrade){
mathGrade = mGrade;
englishGrade = eGrade;
scienceGrade = sGrade;
}
4.12.3 Menggunakan Constructor
Untuk menggunakan constructor, kita gunakan kode – kode sebagai berikut :
public static void main( String[] args )
{
//membuat 3 objek
StudentRecord annaRecord=new StudentRecord("Anna");
StudentRecord beahRecord=new StudentRecord("Beah","Philippines");
StudentRecord crisRecord=new StudentRecord(80,90,100);
//area penulisan kode selanjtunya
}
Sebelum kita lanjutkan, mari kita perhatikan kembali deklarasi static variable
studentCount yang telah dibuat sebelumnya. Tujuan deklarasi studentCount adalah
untuk menghitung jumlah object yang dibentuk pada class StudentRecord. Jadi, apa
yang akan kita lakukan selanjutnya adalah menambahkan nilai dari studentCount
setiap kali setiap pembentukan object pada class StudentRecord. Lokasi yang tepat
untuk memodifikasi dan menambahkan nilai studentCount terletak pada constructornya,
karena selalu dipanggil setiap kali objek terbentuk. Sebagai contoh :
public StudentRecord(){
//letak kode inisialisasi
studentCount++; //menambah student
}
public StudentRecord(String temp){
this.name = temp;
studentCount++; //menambah student
}
public StudentRecord(String name, String address){
this.name = name;
this.address = address;
studentCount++; //menambah student
}

public StudentRecord(double mGrade, double eGrade, double sGrade){
mathGrade = mGrade;
englishGrade = eGrade;
scienceGrade = sGrade;
studentCount++; //menambah student
}
4.12.4 Pemanggilan Constructor Dengan this()
Pemanggilan constructor dapat dilakukan secara berangkai, dalam arti dapat
memanggil constructor di dalam constructor lain. Pemanggilan dapat dilakukan
dengan referensi this(). Perhatikan contoh kode sebagai berikut :
1: public StudentRecord(){
2: this("some string");
3:
4: }
5:
6: public StudentRecord(String temp){
7: this.name = temp;
8: }
9:
10: public static void main( String[] args )
11: {
12:
13: StudentRecord annaRecord = new StudentRecord();
14: }
Dari contoh kode diatas, pada saat baris ke 13 dipanggil akan memanggil constructor
dasar pada baris pertama. Pada saat baris kedua dijalankan, baris tersebut akan
menjalankan constructor yang memiliki parameter String pada baris ke-6.
Beberapa hal yang patut diperhatikan pada penggunaan this() :
1. Harus dituliskan pada baris pertama pada sebuah constructor
2. Hanya dapat digunakan pada satu definisi constructor. Kemudian metode ini dapat
diikuti dengan kode – kode berikutnya yang relevan

4.13 Access Modifiers
Pada saat membuat, mengatur properties dan class methods, kita ingin untuk
mengimplementasikan beberapa macam larangan untuk mengakses data. Sebagai
contoh, jika diinginkan beberapa atribut hanya dapat diubah hanya dengan method
tertentu, jika diinginkan menyembunyikannya dari object lain pada class. Di JAVA,
implementasi tersebut disebut dengan access modifiers.
Terdapat 4 macam access modifiers di JAVA, yaitu : public, private, protected dan
default. 3 tipe akses pertama tertulis secara ekplisit pada kode untuk
mengindikasikan tipe akses, sedangkan yang keempat yang merupakan tipe default,
tidak diperlukan penulisan keyword atas tipe.
4.13.1 Akses Default (Package Accessibility)
Tipe ini mempersyaratkan bahwa hanya class dalam package yang sama yang
memiliki hak akses terhadap variabel dan methods dalam class. Tidak terdapat
keyword pada tipe ini.
Sebagai contoh :
public class StudentRecord
{
//akses dasar terhadap variabel
int name;
//akses dasar terhadap metode
String getName(){
return name;
}
}
Pada contoh diatas, variabel nama dan method getName() dapat diakses dari object
lain selama object tersebut berada pada package yang sama dengan letak dari file
StudentRecord.
4.13.2 Akses Public
Tipe ini mengijinkan seluruh class member untuk diakses baik dari dalam dan luar
class. Object apapun yang memiliki interaksi pada class memiliki akses penuh
terhadap member dari tipe ini. Sebagai contoh :
public class StudentRecord
{
//akses dasar terhadap variabel
public int name;
//akses dasar terhadap metode
public String getName(){

return name;
}
}
Dalam contoh ini, variabel name dan method getName() dapat diakses dari object
lain.
4.13.3 Akses Protected
Tipe ini hanya mengijinkan class member untuk diakses oleh method dalam class
tersebut dan elemen – elemen subclass. Sebagai contoh :
public class StudentRecord
{
//akses pada variabel
protected int name;
//akses pada metode
protected String getName(){
return name;
}
}
Pada contoh diatas, variabel name dan method getName() hanya dapat diakses oleh
method internal class dan subclass dari class StudentRecord. Definisi subclass akan
dibahas pada bab selanjutnya.
4.13.4 Akses Private
Tipe ini mengijinkan pengaksesan class hanya dapat diakses oleh class dimana tipe
ini dibuat. Sebagai contoh :
public class StudentRecord
{
//akses dasar terhadap variabel
private int name;
//akses dasar terhadap metode
private String getName(){
return name;
}
}
Pada contoh diatas, variabel name dan method getName() hanya dapat diakses oleh
method internal class tersebut.

JAVA STRUKTUR KONTROL


JAVA STRUKTUR KONTROL

3.1 Struktur Kontrol Keputusan
Struktur kontrol keputusan adalah statement dari Java yang mengijinkan user untuk memilih dan mengeksekusi blok kode dan mengabaikan blok kode yang lain.

3.1..1 Statement if
Statement-if menentukan sebuah statement (atau blok kode) yang akan dieksekusi jika dan hanya jika persyaratan boolean (boolean statement) bernilai true.
Bentuk dari statement if,

if( boolean_expression )
statement;
atau
if( boolean_expression ){
statement1;
statement2;
. . .
}
dimana, boolean_expression adalah sebuah persyaratan boolean (boolean statement)
atau boolean variabel.
Berikut ini adalah contoh code statement if,
int grade = 68;
if( grade > 60 )
System.out.println("Congratulations!");
atau
int grade = 68;
if( grade > 60 ){
System.out.println("Congratulations!");
}


3.1.2 Statement if-else
Statement if-else digunakan apabila kita ingin mengeksekusi sebuah statement dengan kondisi true dan statement yang lain dengan kondisi false.
Bentuk statement if-else,
if( boolean_expression )
statement;
else
statement;
dapat juga ditulis seperti,
if( boolean_expression )
{
statement1;
statement2;
. . .
}
else
{
statement1;
statement2;
. . .
}
Berikut ini contoh code statement if-else,
int grade = 68;
if( grade > 60 )
System.out.println("Congratulations!");
else
System.out.println("Sorry you failed");
Atau
int grade = 68;
if( grade > 60 )
{
System.out.println("Congratulations!");
System.out.println("You passed!");
}
else
{
System.out.println("Sorry you failed");
}

3.1.3 Statement if-else-if
Statement pada bagian else dari blok if-else dapat menjadi struktur if-else yang lain.
Struktur seperti ini mengijinkan kita untuk membuat seleksi persyaratan yang lebih
kompleks.
Bentuk statement if-else if,
if( boolean_expression1 )
statement1;
else
if( boolean_expression2 )
statement2;
else
statement3;

Bisa dibuat banyak blok else-if sesudah statement if. Blok else bersifat optional dan dapat dihilangkan. Pada contoh di bawah atas, jika boolean_expression1 bernilai true, maka program akan mengeksekusi statement1 dan melewati statement yang lain. Jika boolean_expression2 bernilai true, maka program akan mengeksekusi statement2 dan melewati statement3.

JAVA TIPE DATA DAN OPERATOR



JAVA TIPE DATA DAN OPERATOR

2.1 Variabel
Di Java setiap variabel memiliki sebuah tipe data, Untuk membuat sebuah variabel, pertama kita tempatkan tipe dari variabel itu dan diikuti oleh nama dari variabel yang akan dibuat.
contohnya:

* double gaji;
* int hariKerja;
* long jumlahPenduduk;
* char c;
* boolean Sudah;


Setiap pendeklarasian sebuah variabel harus diakhiri dengan sebuah semicolon ‘;’. Semicolon dibutuhkan karena pendeklarasian sebuah variabel adalah sebuah statement di Java.
Berikut ini aturan-aturan dalam membuat variabel pada Java :
Nama dari sebuah variabel harus dimulai dengan sebuah huruf dan selanjutnya dapat diikuti dengan huruf atau angka.
Huruf yang bisa digunakan adalah dari 'A'–'Z', 'a'–'z', angka dri 1-9 dan juga simbol '_' dan ‘$’ , Untuk simbol lain dan spasi tidak dapat digunakan.
Dalam penamaan variabel juga tidak diperkenankan menggunakan reserved word dari Java.
Dalam pendeklarasian variabel kita juga bisa menyatukan dua variabel dalam pendeklarasiannya
Contoh :

* int i, j;
* long y,x;
* char a,b;


Sebuah variabel dapat diberikan nilai awal setelah atau pada saat dideklarasikan
contoh :

* int nilai;
* nilai=10;
* int nilai=10;


Sebuah variabel dapat juga bertukar nilai atau saling memberi dengan variabel lainnya
contoh :

* int nilai1=10;
* int nilai2;
* nilai2=nilai1;


2.2 Tipe Data
Tipe data mendefinisikan metode penyimpanan untuk mereperesentasikan informasi dan cara informasi diinterprentasikan. Tipe data berkaitan erat dengan penyimpanan variabel di memori karena tipe data variabel menentukan cara kompilator menginterpretasikan isi memori. Tipe data dalam Java dibagi 2 kategori:
Sederhana, Tipe data sederhana merupakan tipe inti. Tipe sederhana ini tidak diturunkan dari tipe lain. Tipe ini sering disebut juga dengan tipe primitive. Terdapat 8 tipe tipe sederhana dan dipisahkan dalam 4 kelompok:
Empat tipe adalah untuk bilangan bulat (integer) bertanda: byte, short, int, dan long.
Dua untuk tipe angka titik mengambang (floating point) atau bilangan pecahan: float dan double.
Satu untuk tipe karakater yaitu char, mewakili simbol pada himpunan karakter seperti tulisan dan angka.
Satu untuk tipe Boolean, merupakan tipe khusus untuk menunjukkan besaran logika (nilai-nilai logika).
Komposit, Tipe data komposit disusun dari tipe data sederhana atau tipe komposit lain yang telah ada. Tipe ini antara lain: string, array, class, dan interface.

2.2.1 Byte
Byte adalah tipe 8-bit bertanda. Sebaiknya digunakan jika kita menangani aliran-aliran byte asing dari network atau file. Variabel byte dideklarasikan dengan kata kunci byte. Contohnya, dibawah ini adalah deklarasi 2 variabel byte yang diberi nama b dan c. Variabel c dinisialisasi dengan nilai 0x55.
byte b;
byte c = 0x55;

2.2.2 Short
Short adalah tipe 16-bit bertanda. Tipe ini mungkin merupakan tipe yang paling jarang digunakan karena bersifat big-endian (pengurutan byte), format data bit atas di depan, sehingga tidak mungkin diolah pada mesin-mesin little-endian seperti PC (Personal Computer). Saat ini, komputer 16-bit umum digunakan dalam industri video-game, dalam hal ini kita tidak banyak berurusan dengan besaran-besaran variabel short. Berikut beberapa contoh deklarasi variabel short:
short s;
short t = 0x55aa
;
2.2.3 Integer
Integer adalah tipe yang paling banyak digunakan pada program. Program Java terdapat 5 integer. Tipe Char dapat dipandang sebagai bilangan bulat yang mengkodekan karakter Unicode. Pada kebanyakan situasi tipe int paling banyak digunakan. Untuk bilangan besar, maka digunakan tipe long. Tipe byte dan short terutama digunakan untuk aplikasi khusus seperti penanganan file level rendah atau array besar yang disimpan tempat kecil.
int adalah tipe 32-bit bertanda. Tipe ini paling banyak digunakan untuk menyimpan besaran integer sederhana, karena nilainya dapat mencapai triliyunan. Int sangat baik digunakan untuk pertambahan array dan pencacahan. Contoh deklarasi variabel int:
int i;
int j = 0x55aa0000;

2.2.4 Long
long adalah tipe 64-bit bertanda. Ada beberapa kasus dimana int tidak cukup besar untuk menampung nilai yang diinginkan. Ketika menghitung pernyataan integer dengan bilangan yang cukup besar, operasi perkalian dapat menghasilkan bilangan ribuan triliyun. Dalam kasus seperti ini, kita membutuhkan tipe long. Berikut contoh deklarasi variabel long:
long m;
long n = 0x55aa000055aa0000;
Jalannya program Java bebas menggunakan ukuran berapapun untuk variabel yang diperlukan selama tipe bersifat seperti yang didefinisikan.

Rabu, 06 Oktober 2010

JAVA



Sejarah perkembangan Java

Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang.

Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai "*7" (Star Seven).

Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan Tv kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto.

Perusahaan baru ini bertambah maju: jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer.

Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java.

Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan untuk pemberitaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995.

Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape.

Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja "bapak java", James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi "Java". Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling. Konon kopi ini berasal dari Pulau Jawa. Jadi nama bahasa pemrograman Java tidak lain berasal dari kata Jawa (bahasa Inggris untuk Jawa adalah Java).
[sunting] Versi Awal

Versi awal Java ditahun 1996 sudah merupakan versi release sehingga dinamakan Java Versi 1.0. Java versi ini menyertakan banyak paket standar awal yang terus dikembangkan pada versi selanjutnya:

* java.lang: Peruntukan kelas elemen-elemen dasar.
* java.io: Peruntukan kelas input dan output, termasuk penggunaan berkas.
* java.util: Peruntukan kelas pelengkap seperti kelas struktur data dan kelas kelas penanggalan.
* java.net: Peruntukan kelas TCP/IP, yang memungkinkan berkomunikasi dengan komputer lain menggunakan jaringan TCP/IP.
* java.awt: Kelas dasar untuk aplikasi antarmuka dengan pengguna (GUI)
* java.applet: Kelas dasar aplikasi antar muka untuk diterapkan pada penjelajah web.


[sunting] Kelebihan

* Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa platform / sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan di mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang dimengerti manusia menjadi bahasa mesin / bytecode) sekali lalu hasilnya dapat dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas operating system Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows. Platform yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft Windows, Linux, Mac OS dan Sun Solaris. Penyebanya adalah setiap sistem operasi menggunakan programnya sendiri-sendiri (yang dapat diunduh dari situs Java) untuk meninterpretasikan bytecode tersebut.

* OOP (Object Oriented Programming - Pemrogram Berorientasi Objek) yang artinya semua aspek yang terdapat di Java adalah Objek. Java merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis objek secara murni. Semua tipe data diturunkan dari kelas dasar yang disebut Object. Hal ini sangat memudahkan pemrogram untuk mendesain, membuat, mengembangkan dan mengalokasi kesalahan sebuah program dengan basis Java secara cepat, tepat, mudah dan terorganisir. Kelebihan ini menjadikan Java sebagai salah satu bahasa pemograman termudah, bahkan untuk fungsi fungsi yang advance seperti komunikasi antara komputer sekalipun.

* Perpustakaan Kelas Yang Lengkap, Java terkenal dengan kelengkapan library/perpustakaan (kumpulan program program yang disertakan dalam pemrograman java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas Java yang besar yang terus menerus membuat perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.

* Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman C++ sehingga menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. Saat ini pengguna Java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke Java. Universitas-universitas di Amerika Serikat juga mulai berpindah dengan mengajarkan Java kepada murid-murid yang baru karena lebih mudah dipahami oleh murid dan dapat berguna juga bagi mereka yang bukan mengambil jurusan komputer.

* Pengumpulan sampah otomatis, memiliki fasilitas pengaturan penggunaan memori sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan memori secara langsung (seperti halnya dalam bahasa C++ yang dipakai secara luas).

[sunting] Kekurangan

* Tulis sekali, perbaiki di mana saja - Masih ada beberapa hal yang tidak kompatibel antara platform satu dengan platform lain. Untuk J2SE, misalnya SWT-AWT bridge yang sampai sekarang tidak berfungsi pada Mac OS X.

* Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode jadi menjadi kode sumber. Ini dimungkinkan karena kode jadi Java merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi, seperti nama-nama kelas, metode, dan tipe data. Hal yang sama juga terjadi pada Microsoft .NET Platform. Dengan demikian, algoritma yang digunakan program akan lebih sulit disembunyikan dan mudah dibajak/direverse-engineer.

* Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat tinggi generasi sebelumnya seperti C/C++ dan Pascal (lebih spesifik lagi, Delphi dan Object Pascal). Biasanya ini bukan merupakan masalah bagi pihak yang menggunakan teknologi terbaru (karena trend memori terpasang makin murah), tetapi menjadi masalah bagi mereka yang masih harus berkutat dengan mesin komputer berumur lebih dari 4 tahun.

Selasa, 05 Oktober 2010

Cara untuk Menghidupkan Komputer Secara Otomatis


Cara untuk Menghidupkan Windows Secara Otomatis
adalah sebagai berikut :

1. Restart komputer anda dan ketika masuklah ke Bios ketika komputer anda sedang Booting dengan cara menekan tombol delete yang terdapat di keyboard anda.
2. Jika computer anda sudah menampilkan menu BIOS, pilihlah power management atau sejenisnya, sesuaikkan dengan motherboard anda. (tulisan pada menu tergantung dengan jenis dan merk motherboard anda)
3. Jika sudah pilih resume by time atau sejennisnya. Tentukan kapan jam, menit dan detik computer anda akan dihidupkan, tekan F10 jika sudah, jawab pertanyaan yang muncul dengan mengetik “y” kemudian tekan enter.
4. Untuk selanjutnya computer anda akan hidup dengan sendirinya pada waktu yang telah anda tentukan.

Selesai.
Mudah bukan cara membuat Menghidupkan Windows Secara Otomatis.
Selamat mencoba

sumber : http://tombolesc.blogspot.com/2010/09/menghidupkan-windows-secara-otomatis.html